Lampung Terdepan, Bandar Lampung - Warga Kelurahan Penengahan Raya, Kedaton, Bandar Lampng mengeluhkan sikap Kelurahan setempat yang sangat tertutup menyoal data penerima bantuan sosial/bansos. Sampai saat ini Pihak Kelurahan Penengahan Raya, Kedaton, Bandar Lampung, belum mau mempublikasikan data penerima Bansos, baik itu PKH Rastra, BPNT, BLT, Covid-19 dan jenis bantuan lain nya kepada warganya di RT 02, Penengahan Raya.
Padahal beberapa warga sudah mencoba menanyakan ke RT dan Kelurahan. Ucok mewakili warga RT 02 menjelaskan bahwa warga sudah sampai ke Dinas Sosial Bandar Lampung terkait Penerima Bansos tapi baik Lurah Penengahan Raya dan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung saling melempar bola terkait info/data dan berdalih bahwa Data Penerima Bansos tidak dapat dipublikasikan ke masyarakat karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial sesama warga. Lurah menegaskan bahwa data tersebut tidak dapat di publikasikan ke sembarang pihak. Padahal sudah bertahun-tahun beberapa warga malah ada yg belum tersentuh Program Bansos (terkecuali beras 5kg dari Walikota), bahkan untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) saja warga kesulitan mendapatkan nya. Diantara Seratusan KK yg berada di RT 02 Penengahan Raya, Kedaton, Bandar Lampung, hanya sekitar belasan KK yg menerima Bansos tersebut, itupun tidak tau entah siapa2 saja warga yg menerima nya karna proses penyaluran Bansos nya terkesan tertutup. (ucok, via telpon)
Disaat situasi Pandemi begini, kehadiran Bansos dari Pusat ataupun Daerah sangat lah diharapkan oleh warga untuk mengurangi beban hidup sehari2. Statement Presiden Jokowi beberapa waktu lalu dengan tegas menyatakan agar Data Penerima Bansos dibuka secara transparan agar tidak memunculkan kecurigaan sesama warga dan biar bisa juga saling mengevaluasi dalam hal proses penyaluran di lapangan nya.
Namun melihat fenomena yang terjadi di Penengahan Raya jelas ada yang luput dari pengawasan pihak yang bertanggung jawab atas penyaluran bansos di Bandar Lampung sehingga banyak timbul tanda tanya diantara warga yang tidak menerima bansos padahal tergolong warga yang membutuhkan bantuan terlebih di tengah pandemi seperti ini.