LAMPUNG TERDEPAN – Pasca penikaman di Lampung, Syekh Ali Jaber minta masyarakat jangan terprovokasi (13/9/20).
Demikian diungkapkan oleh Syekh Ali Jaber di Yayasan An-Naba Bandar Lampung dalam safari dakwahnya. Kehadiran Syekh Ali disambut sholawat oleh sejumlah jamaah, dan berbagai ormas Islam yang ada di Provinsi Lampung.
“Apapun kondisi yang kita hadapi, tantangan, ujian fitnah, musibah yang kita hadapi, kita harus tenang. Kita buktikan bahwa Indonesia adalah negara yang damai, dan kita umat muslim sebagai contohnya,” ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali berharap kejadian ini tidak terulang lagi, dan tidak terprovokasi oleh isu yang tidak benar.
“Dan kalau ada isu menyebut Lampung sebagai daerah radikal, daerah fitnah, atau daerah kekerasan. Saya percaya seluruh masyarakat Lampung, baik yang muslim ataupun non-muslim, mereka mencintai kedamaian dan mencintai kesatuan,” tandas Syekh Ali.
Apapun yang terjadi, lanjut Syekh Ali, walaupun ini terjadi di Lampung , bukan berarti menjadi kebiasaan orang Lampung.
“Masyarakat Lampung cinta damai, cinta ulama, cinta dakwah, dan cinta Al-Qur’an. Jangan karena 1 orang ini, dijadikan cerminan masyarakat Lampung, jangan,” kata Syekh Ali.
“Apalagi kami datang kemari (Lampung) tidak pernah sepanjang sejarah, selama 12 tahun kami berdakwah di Indonesia tidak pernah kami ajarkan kekerasan. Apalagi hal-hal memecah belah umat, justru kita ingin mempersatukan umat,” terang Syekh Ali.
“Jangan terpancing dengan fitnah-fitnah atau hal-hal yang dapat memprovokasi, yang dapat menimbulkan perasaan tidak enak atau suudzon kepada orang lain, saya harap jangan,” pintanya.
Syekh Ali mengambil ibroh (pelajaran) atas kejadin yang menimpa dirinya. Dia yakin semua jajaran yang ada di Provinsi Lampung berkeinginan menciptakan suasana yang an dan damai.
“Semua jajaran pemerintah, aparat TNI dan Polri, kita yakin bersama masyarakat berkeinginan membawa Lampung lebih baik, untuk mewujudkan baldatun toyyibatun wa robbun ghofuur,” pungkasnya.