Massa yang dipimpin oleh Ketua KC FSPMI Lampung Selatan M.Taat Badarudin membawa bendera FSPMI dengan penuh kebanggaan sambil berorasi menuntut hak-hak anggota serikat pekerja di 3 perusahaan yang diduga telah melakukan Union Busting.
Adapun tuntutan dalam aksi tersebut: Pertama, bayarkan kekurangan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang belum diberikan oleh PT. Turangga Paramitra dan PT. Solusi Bangun Indonesia kepada pengurus dan anggota PUK SPAI FSPMI PT. Turangga Paramitra. Kedua, Stop Union Busting dan Diskriminasi yang dilakukan oleh PT. Cipta Mapan Logistic dan PT. Indosemen Tunggal Prakarsa kepada Ketua dan Anggota PUK SPAI FSPMI PT. Cipta Mapan Logistic. Ketiga, Berikan surat pengangkatan karyawan tetap kepada PUK SPAI FSPMI PT. Cipta Mapan Logistic sesuai dengan peraturan perusahaan PT. Cipta Mapan Logistic. Keempat, Berikan salinan peraturan perusahaan, surat pengangkatan karyawan tetap, BPJS kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan K3 yang belum diberikan oleh PT. Sari Segar Husada. Kelima, stop Union Busting dan pekerjakan kembali pengurus PUK SPAI FSPMI PT. Sari Segar Husada.
Ketua KC FSPMI Lampung Selatan M.Taat Badarudin mengatakan bahwa ketika konsep dan lobi yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah hubungan industrial ditingkat perusahaan menemui jalan buntu, maka aksi demonstrasi dan mogok kerja adalah pilihan.
“Aksi adalah bentuk perlindungan diri ketika di PHK, hak-hak diperkosa, dan kebijakan yang merugikan buruh dipaksakan oleh pengusaha, maka aksi menjadi jawaban. Aksi solidaritas FSPMI Lampung Selatan ini terfokus pada perselisihan hubungan industrial terkait pelanggaran hukum ketenagakerjaan ditingkat perusahaan lokal Lampung Selatan,” tambahnya.