LAMPUNG TERDEPAN – Wali Nanggroe Aceh Darusalam melakukan Kunker dalam rangka mempelajari pengelolahan Suaka Rhino Sumatra (SRS) di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang hasilnya akan diimplementasikan di Aceh Timur dengan membangun penangkaran badak, Kec. Labuhan Ratu Kab. Lampung Timur. (28/11/2019)
Kedatangan rombongan Wali Nanggroe Aceh disambut oleh Kepala Balai TNWK Subakhir, Manager project Yayasan Badak Indonesia Ade Kurnia, WWF Indonesia Azhar.
Pada tahun 1996 didirikan Suaka Rhino Sumatera dengan kawasan seluas 100 hektar kemudian tahun 2019 ada penambahan area seluas 120 hektar. Di dunia terdapat 5 jenis badak untuk yang di SRS termasuk jenis Badak Hitam Sumatera.
“Pada saat ini laju reproduksi Badak sangat lambat dengan waktu 5 tahun sekali dengan masa kehamilan 15 bulan dan untuk di Sumatera sebaran Badak berada di TN Gunung Leuser, TN Way Kambas dan TNBBS. Saat ini keberadaan Badak terancam punah akibat pemburuan liar di iringi mitos manfaat Cula Badak yang mempunyai khasiat medis.” ungkap Dokter di SRS, Drh. Zulfi Arsan (28/11/2019)
Kunjungan kerja rombongan Wali Nanggroe Aceh ke Suaka Rhino Sumatra (SRS) di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dalam rangka mendukung keberlangsungan pelestarian keanekaragaman hayati dibawah program Rencana Aksi Darurat Badak Sumatera. Program ini merupakan kolaborasi antara forum Konservasi Leuser, WWF Indonesia, Unsyiah dan Kementerian LHK.
Kegiatan tersebut dihadiri Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Aceh Syahrial, Anggota DPRD Aceh Kartini, Ketua DPRK Aceh Timur Fatah Fikri, Kepala Bapeda Aceh Timur Darmawan, Hennivanda Dosen FKH Unsyah Aceh .